Yogyakarta,(rumah-news.blogspot.com)-- Dua objek antariksa yang jatuh di Sumenep, Madura, pada Senin (26/9) diduga kuat merupakan sampah antariksa dari pecahan roket Delta 2 PAM-D dan objek bekas roket Falcon 9 milik perusahaan Amerika Serikat, SpaceX.
Menurut Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Thomas Jamaluddin, sampah antariksa yang jatuh menimpa kandang sapi di Sumenep merupakan bagian roket yang digunakan untuk mengirimkan satelit dan berada di orbit rendah.
Mengingat ukuran bumi yang luas, maka 20 ribu keping sampah antariksa bisa jatuh di lokasi yang tidak bisa diprediksi sebelumnya.
Untuk roket yang jatuh di area pemukiman warga, menurut Thomas itu hanya sebagiak kecil dari lokasi jatuh roket yang umumnya di daerah lapang seperti gurun atau lautan.
"Sejauh ini kalau jatuhnya di area pemukiman, tidak ada laporan sampah antariksa melukai warga," ucap Thomas saat dihubungi.
Lebih lanjut ia mengimbau warga untuk tidak memegang benda apapun yang jatuh dari langit, karena berpotensi mengandung racun dari sisi bahan bakar roket.
"Sisa bahan bakar kemungkinan bisa menimbulkan masalah, meski bisa dipastikan tidak mengandung radiasi dan nuklir. Kami mengimbau warga untuk tidak memegang benda jatuh karena berpotensi mengandung racun," ungkapnya.
Hari ini (27/9) tim Lapan akan datang ke lokasi jatuhnya tabung untuk melakukan penelitian lebih lanjut.
Sampai saat ini Lapan mencatat kejadian di Sumenep merupakan keempat kali sampah antariksa jatuh di Indonesia. Pertama kali dilaporkan warga yang menemukan pecahan tabung bahan bakar roket Rusia di Gorontalo pada tahun 1981.
Kemudian sebuah tabung bahan bakar berbentuk bola dengan diameter 1 meter jatuh di tahun 1988 di Lampung. Menyusul ditemukannya pecahan roket China yang jatuh di Bengkulu pada tahun 2003.
Sekedar diketahui, roket Falcon 9 buatan SpaceX meledak di angkasa sesaat setelah lepas landas akhir Juni 2016 lalu. Pesawat tersebut rmembawa kargo yang berisi bahan-bahan yang rencananya untuk dikirim ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Tidak ada astronaut yang menjadi korban, karena pesawat ini termasuk jenis nirawak.(CNN)
EmoticonEmoticon